Friday, November 18, 2016

Klasifikasi antibiotik

antibiotik; pemahaman serta kategorisasi/klasifikasinya lengkap-dalam dialog kali ini, anda bakal berbalah atas pemahaman antibiotik serta bagai alias tipe alias kategorisasi alias klasifikasinya dengan cara komplit.
pemahaman antibiotik
antibiotika ialah zat-zat ilmu pisah oleh yang dibuahi oleh fungi serta kuman, yang ada faedah melenyapkan ataumenghambat kemajuan bakteri, sebaliknya toksisitasnya buat orang relatif minim. anak zat-zat ini, yang terbuat dengan cara semi-sintesis, pula termasuk faksi ini, sedemikian itu juga senyawa campuran atas faedah antibakteri (tjay & rahardja, 2007).
antibiotik ialah barang biokimia yang dipabrikasi oleh jasad renik, yang dalam besaran kecik bisa menghambat kemajuan alias mematikan kemajuan jasad renik lain (harmita serta radji, 2008).
antibiotik; pemahaman serta kategorisasi/klasifikasinya komplit 
antibiotik; pemahaman serta kategorisasi/klasifikasinya komplit (ilustrasi: health. kompas. com) 
advertisement
loading.. .
kategorisasi antibiotik
kategorisasi antibiotik dengan cara biasa bisa diklasifikasikan selaku selanjutnya:
1. menurut bentuk ilmu pisah antibiotik (tjay & rahardja, 2007)
a. bangsa beta-laktam, antara lain bangsa sefalosporin (sefaleksin, sefazolin, sefuroksim, sefadroksil, seftazidim), bangsa monosiklik, serta bangsa penisilin (penisilin, amoksisilin). penisilin ialah sesuatu agen antibakterial alamiah yang dibuahi dari jamur tipe penicillium chrysognum.
b. antibiotik bangsa aminoglikosida, aminoglikosida dibuahi oleh jenisjenis fungi streptomyces serta micromonospora. segala senyawa serta anak semi-sintesisnya berisi dua alias tiga gula-amino di dalam molekulnya, yang saling terbalut dengan cara glukosidis. cakupan kerjanya besar serta melingkupi terpenting melimpah bacilli gram-negatif. obat ini pula aktif akan gonococci serta sebanyak bakteri gram-positif. aktifitasnya ialah bakterisid, menurut dayanya buat mendobrak abar-abar kuman serta melilit diri pada ribosom di dalam sel. contohnya streptomisin, gentamisin, amikasin, neomisin, serta paranomisin.
c. antibiotik bangsa tetrasiklin, khasiatnya berkarakter bakteriostatis, cuma dengan injeksi intravena bisa digapai kadar plasma yang bakterisid kecil. metode kerjanya menurut diganggunya sintesa protein bakteri.
cakupan antibakterinya besar serta melingkupi melimpah cocci g positif serta g minus bersama mayoritas bacilli. enggak ampuh pseudomonas serta proteus, tapi aktif akan mikroba eksklusif chlamydia trachomatis (faktor penyakit mata trachoma serta penyakit genus), serta sebagian protozoa (amuba) lainnya. contohnya tetrasiklin, doksisiklin, serta monosiklin.
d. antibiotik bangsa makrolida, beroperasi bakteriostatis akan terpenting kuman gram-positif serta spectrum kerjanya mendekati penisilin-g. metode kerjanya dengan pengikatan reversibel pada ribosom bakteri, sehingga sintesa proteinnya dirintangi. apabila dipakai amat lamban alias kerap bisa membuat resistensi. absorbinya enggak rutin, kira-kira kerap melahirkan akibat sisi lambung-usus, serta durasi paruhnya kecil, sehingga harus ditakarkan hingga 4x satu hari.
e. antibiotik bangsa linkomisin, dibuahi oleh srteptomyces lincolnensis (as 1960). khasiatnya bakteriostatis atas cakupan kegiatan lebih ketang dar ipada makrolida, n terpenting akan bakteri g positif serta anaerob. berangkai akibat sampingnya azamat masa ini cuma dipakai apabila ada resistensi akan antibiotika lain. contohnya linkomisin.
f. antibiotik bangsa kuinolon, senyawa-senyawa kuinolon berfaedah bakterisid pada ambang kemajuan bakteri, menurut inhibisi akan enzim dna-gyrase bakteri, sehingga campuran dnanya dihindarkan. bangsa ini cuma bisa dipakai pada infeksi saluran air kencing (isk) tanpa kekusutan.
gram. antibiotik bangsa kloramfenikol, kloramfenikol ada cakupan besar. berfaedah bakteriostatis akan nyaris segala bakteri g positif serta sebanyak bakteri g minus. metode kerjanya menurut perintangan sintesa polipeptida bakteri. contohnya kloramfenikol.
2. menurut bawaan toksisitas berhati-hati, terdapat antibiotik yang berkarakter bakteriostatik serta terdapat yang berkarakter bakterisid (anonim, 2008).
agen bakteriostatik menghambat kemajuan kuman. sebaliknya agen bakterisida mematikan kuman. antagonisme ini kebanyakan enggak esensial dengan cara klinis selagi metode defensi pejamu terlibat dalam pembersihan akhir bakteri kuman. pengecualiannya ialah pengobatan infeksi pada penderita immunocompromised dimana memakai agen-agen bakterisida (neal, 2006)
kadar minimum yang diharuskan buat menghambat kemajuan mikroba alias membunuhnya, per diketahui selaku kadar memasung minimum (khm) serta kadar pati padam minimum (kbm). antibiotik definit aktivitasnya bisa melambung dari bakteriostatik jadi bakterisid apabila kadar antimikrobanya ditingkatkan melampaui khm (anonim, 2008).
3. menurut metode kerjanya akan kuman, antibiotik dikelompokkan selaku selanjutnya (stringer, 2006):
a. inhibitor campuran abar-abar sel kuman ada akibat bakterisidal atas aturan membagi enzim abar-abar sel serta menghambat enzim dalam campuran abar-abar sel. contohnya antara lain bangsa ß-laktam serupa penisilin, sefalosporin, karbapenem, monobaktam, serta inhibitor campuran abar-abar sel lainnya serupa vancomysin, basitrasin, fosfomysin, serta daptomysin.
b. inhibitor campuran protein kuman ada akibat bakterisidal alias bakteriostatik atas aturan menganggu campuran protein tanpa merisaukan sel-sel biasa serta menghambat tahap-tahap campuran protein. obat- obat yang aktivitasnya menginhibitor campuran protein kuman serupa aminoglikosida, makrolida, tetrasiklin, streptogamin, klindamisin, oksazolidinon, kloramfenikol.
c. mengganti permeabilitas jaringan sel ada akibat bakteriostatik serta bakteriostatik atas menyirnakan permeabilitas jaringan serta oleh karna lenyapnya akar seluler membuat sel jadi lisis. obatobat yang ada keaktifan ini antara lain polimiksin, amfoterisin b, gramisidin, nistatin, kolistin.
d. menghambat sintesa folat metode kegiatan ini ada pada obat-obat serupa sulfonamida serta trimetoprim. kuman enggak bisa mengabsorbsi asam folat, tapi mesti membikin asam folat dari paba (asam para amino benzoat), serta glutamat. sebaliknya pada orang, asam folat adalah vitamin serta anda enggak bisa menyintesis asam folat. keadaan ini jadi sesuatu sasaran yang bagus serta berhati-hati buat senyawa-senyawa antimikroba.
e. merisaukan campuran dna metode kegiatan ini ada pada obat-obat serupa metronidasol, kinolon, novobiosin. obat-obat ini menghambat asam deoksiribonukleat (dna) girase sehingga mengahambat campuran dna. dna girase ialah enzim yang ada pada kuman yang membuat terbukanya serta terbentuknya superheliks pada dna sehingga menghambat replikasi dna.
4. menurut aktivitasnya, antibiotik dikelompokkan selaku selanjutnya (kee, 1996):
a. antibiotika cakupan besar (broad spectrum) contohnya serupa tetrasiklin serta sefalosporin ampuh akan organism bagus g positif ataupun g minus. antibiotik berspektrum besar kerap kali digunakan buat memulihkan penyakit infeksi yang melanda belum diidentifikasi atas reproduksi serta sensitifitas.
b. antibiotika cakupan ketang (narrow spectrum) bangsa ini terpenting ampuh buat melawan satu tipe makhluk bernyawa. contohnya penisilin serta eritromisin digunakan buat memulihkan infeksi yang diakibatkan oleh kuman g positif. karna antibiotik berspektrum ketang berkarakter berhati-hati, sehingga obat-obat ini lebih aktif dalam melawan makhluk bernyawa ahad itu dari antibiotik berspektrum besar.
5. menurut kapasitas memasung antibiotik, ada 2 arketipe memasung antibiotik akan bakteri ialah (anonim, 2008):
a. time dependent killing. pada arketipe ini antibiotik bakal membuahkan kapasitas pati padam maksimum bila kadarnya dipertahankan cukup lamban di berdasarkan kadar memasung minimum bakteri. contohnya pada antibiotik penisilin, sefalosporin, linezoid, serta eritromisin.
b. concentration dependent killing. pada arketipe ini antibiotik bakal membuahkan kapasitas pati padam maksimum bila kadarnya relatif tinggi alias dalam jumlah besar, tetapi enggak harus menjaga kadar tinggi ini dalam durasi lamban. contohnya pada antibiotik aminoglikosida, fluorokuinolon, serta ketolid.